Halo rakan!!!
kali ini kaysa diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan advokasi P4GN di acara
“Montessori di 1000 hari pertama kehidupan”
bersama bunda dr.Nabila,
dan juga bunda Rahma Nur rizki,M.Psi.
nah teman teman tau ga?
Bagaimana peran keluarga dalam mencegah penyalahgunaan narkoba?
Peran orang tua dalam rangka membantu para remaja dan mahasiswa agar tidak terjerumus ke dalam kubang narkoba sangat dibutuhkan. Apalagi apabila para korban penyalahgunaan narkoba tersebut adalah dari kalangan terdekat kita, seperti adik, keponakan, saudara atau mungkin anak kita sendiri, dibutuhkan kerja keras dan kasih sayang yang tulus untuk mengangkat mereka dari jeratan narkoba. Jangan kita salahkan mereka karena menjadi korban narkoba, tetapi harus kita rengkuh dengan ketulusan dan kasih sayang agar mereka sembuh. Sebagai orang tua, kita harus menganggap bahwa korban penyalahguna narkoba adalah sedang menderita penyakit yang perlu kita tolong kesembuhannya. Untuk bisa menolong mereka menjadi sembuh dan normal kembali diperlukan pegetahuan dan teknik tersendiri. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui oleh para orang tua atau siapa saja dalam rangka mencegah dan menangani penyalahgunaan narkoba.

Tujuan pencegahan berbasis masyarakat adalah meningkatkan keterlibatan dan peran masyarakat dalam kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Sedang pelaksanaannya dapat melalui penyuluhan dan pelatihan sebagai konselor, pembuatan selebaran dan kegiatan alternatif, dengan sasaran kegiatan di lingkungan remaja, pemuka masyarakat, orang tua atau keluarga dan organisasi sosial.
Kecenderungan anak menyalah-gunakan narkoba tidak dapat dilepaskan dari peran dan tanggung jawab orang tua. Sekalipun lingkungan seperti keluarga, sekolah dan teman sebaya mempunyai pengaruh yang besar bagi anak, tetapi apabila orang tua dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya, maka pengaruh lingkungan tersebut dapat ditekan seminimal mungkin. Peran dan tanggung jawab orang tua dalam rangka penyalahgunaan narkoba pada anak dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut :
- Orang tua sebagai panutan. Orang tua perlu memberikan contoh kepada anaknya baik dalam lingkup rumah ataupun luar rumah, harus sesuai apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan. Sehingga anak tidak mengecap orang tua dengan istilah NATO, No Action Talk Only, atau istilah “jarkoni” (iso ujar ora iso nglakoni / bisa ngomong tidak bisa menjalani). Seperti apabila orang tua menghendaki anaknya tidak merokok, maka sebaiknya orang tua juga tidak merokok. Selain itu orang tua juga harus jujur dan mengakui kelemahannya kepada anak tanpa harus merasa takut kehilangan wibawa.
- Orang tua menjadi teman diskusi. Apapun yang disampaikan anak, baik berita baik atau buruk perlu didengarkan dengan baik. Anak perlu diajak berdialog secara lebih terbuka dan mendalam. Untuk itu diperlukan waktu yang tepat, dengan tetap menjaga kerahasiaan anak, memperhatikan segala ekspresi wajah dan tingkah laku serta emosi anak.
- Orang tua menjadi tempat bertanya.
- Orang tua mampu membuat aturan secara konsisten, kontinyu dan konsekuen. Aturan yang dibuat orang tua harus dipertimbangkan dan disetujui bersama dengan semua anggota keluarga. Aturan yang telah ditetapkan oleh orang tua harus dilaksanakan oleh seluruh anggota keluarga, termasuk orang tua sendiri.
- Orang tua mampu mengembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai agama.
- Orang tua perlu menggali potensi anak untuk dikembangkan melalui berbagai macam kegiatan. Pengembangan potensi anak dapat menumbuhkan prestasi bagi anak, sehingga menumbuhkan rasa percaya diri, harga diri yang positif dan akhirnya anak memiliki jati diri yang stabil.
- Orang tua berperan sebagai pembimbing bagi anak.
- Orang tua perlu mengontrol kegiatan anak.
- Orang tua perlu mengenal teman anak.
- Orang tua perlu menumbuhkan kesadaran anak akan bahaya penyalah gunaan narkoba yang tidak sesuai dengan nilai norma, agama dan aturan-aturan hukum yang brelaku di masyarakat. Sampaikan juga akibat penyalah-gunaan narkoa yang mengakibat-kan terjadinya putus sekolah, tidak bisa bekerja dengan baik, terlibat tindak kekerasan dan mengganggu ketertiban umum, menimbulkan berbagai macam penyakit seperti hepatitis dan HIV/AIDS, kurang diharagai orang, kurang dipercaya orang, dikucilkan dari lingkungan, merusak masa depannya dan akhirnya tidak bisa menjadi manusia mandiri.
- Orang tua perlu melibatkan anak untuk mewujudkan cita-cita keluarga.
- Orang tua perlu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pelatihan dan penyuluhan tentang narkoba, mempelajari pengenalan dini gejala atau tanda pengguna narkoba, sehingga dengan pengetahuan yang cukup orang tua dapat segera mengetahui seseorang anak telah mengenal atau mencoba nakoba. Pengetahuan dan ketrampilan lain yang perlu dipelajari adalah pemahaman tentang anak dan remaja, komunikasi efektif, pengetahuan dasar narkoba, identifikasi dan gejala narkoba, daftar lembaga atau perorangan yang dapat membantu keluarga mengatasi penyalahgunaan narkoba, kelompok relawan narkoba, aspek hukum yang berkaitan dengan narkoba, peran orang tua dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, pengembangan program pendidikan tentang narkoba di rumah, sekolah dan masyarakat.
